Semarang – Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Semarang mengadakan tahlil di Pondok Pesantren Madinatul Amin, Mijen Kota Semarang, untuk mendoakan pemimpin dan pengurus MUI Kota yang telah wafat :
- KH. Mohammad Muslich.
- KH. Mushonef.
- DRS. KH. Muchoyyar HS, MA,
- DRS. KH. Syamsuddin Anwar,
- DRS. KH. Abdul Karim Assalawi, M.Ag, MA
Ketua MUI Kota Semarang, Prof. Dr. KH. Serfan Soebahar, M.Ag menjelaskan, tahlil tersebut sudah biasa dilaksanakan, dan digelar untuk mendoakan para ketua MUI terdahulu.
“Tahlil ini sudah biasa dilakukan, tahlil untuk pemimpin yang terdahulu,” jelas Kyai Erfan Soebahar.
Kegiatan dalam rangkaian pembahasan menyusun Rencana Anggaran dan Belanja (RAB) MUI Tahun 2025 dan Proposal Kegiatan MUI Kota Semarang Tahun Anggaran 2026 itu diadakan di Ponpes Madinatul Amin, mengingat giliran Dr. KH. Amin Farih, M,Ag, pengasuh ponpes sekaligus pengurus harian MUI.
“Putaran sebelumnya di rumah pengurus Doktor Arifin, Doktor Ali Imron, sekarang di Madinatul Amin,” sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kyai Erfan berpesan, untuk menjaga dinamika dan kekompakan. “Kita sepakat MUI Kota Semarang dinamis, mari biasakan kompak,” tukasnya.
Pembahasan RAB dan proposal kegiatan MUI Kota Semarang dipimpin oleh sekretaris umum MUI Kota Semarang, Dr. KH. Ismail, SM, M.Ag bersama bendahara MUI Kota Semarang, Dr. KH. Ali Imron Alhafidz M.Ag, diikuti oleh pengurus harian dan perwakilan masing-masing komisi.
0Komentar